Selasa, 27 Oktober 2009

MUSEUM BATIK YOGYAKARTA




KATA PENGANTAR - Qu
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah, ungkapan syukur kepada Allah Ta’ala atas berbagai limpahan karunia dan nikmat. Terlaksananya pembuatan blog ini yang bertujuan dalam rangka untuk melengkapi tugas ujian tengah semester Dasar- Dasar Ilmu Budaya. Blog ini disusun berdasarkan analisis SWOT yang telah diterapkan di berbagai bidang kehidupan.
Tema mengenai blog ini merupakan bahan yang diambil dari museum - museum yang berada di jogjakarta. Dan saya membahas tentang museum batik jogjakarta dari berbagai sudut pandang. Kenapa museum batik ?, karena museum batik merupakan salah satu museum yang memiliki berbagai keunikan, dan dengan berbagai koleksinya yang berasal dari penjuru nusantara membuat saya ingin tahu lebih lanjut tentang seni budaya yang bernilai tinggi yang menjadi ciri khas negara kita republik indonesia tersebut.
Dengan terlaksananya proses pembuatan blog ini, bloger berharap dapat menambah menjadi tambahan referensi mengenai museum batik jogjakarta. Disamping harapan tersebut, masih banyak kekurangan dalam blog ini, baik dalam hal substansi maupun teknis penulisan. Oleh karena itu, saya sangat berharap dan berterimakasih kepada segenap pembaca, baik dari kalangan kolega mahasiswa, dan masyarakat dimana pun dan darimana pun, untuk memberikan kritik dan saran konstruktif demi penyempurnaan blog ini di masa mendatang.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Yogyakarta, Oktober 2009-10-25

PENULIS


LATAR BELAKANG



Museum sebagai tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda – benda hasil kebudayaaan manusia serta alam dan lingkungannya memiliki peran sebagai lembaga pendidikan non - formal karena aspek edukasi lebih banyak ditonjolkan daripada aspek rekreasi.
Museum juga merupakan lembaga pelestari kebudayaan bangsa, baik yang berupa benda seperti artefak, fosil dan benda – benda etnografi maupun tak benda seperti nilai, tradisi, dan norma.
Museum batik jogjakarta yang terletak di jalan Dr. Sutomo no. 13A memiliki berbagai macam potensi yang dapat dikembangkan , contohnya berbagai motif kain batik dan alat pembuatnya yang dapat dijadikan bahan observasi kelak bagi generasi mendatang.

ANALISIS SWOT
Metode SWOT merupakan suatu metode perencanaan yang berguna untuk mengevaluasi lingkungan pada suatu objek, proyek, maupun spekulasi bisnis. SWOT merupakan singkatan dari Stength (kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunities ( peluang ), dan Threats ( Ancaman ). Dengan adanya metode SWOT diharapkan peneliti dapat mencapai tujuan denagn hasil yang maksimal. Karena metode SWOT merupakan metode yang sudah diterapkan oleh berbagai kalangan karena terbukti dalm eksistensinya.

Analisis SWOT mempunyai diagram yang terdiri dari 4 kuadran, yaitu:
Kuadran 1 : merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Organisasi memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang dapat diterapkan adalah dengan mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif
Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan peluang jangka panjang.
Kuadran 3 : perusahaan menghadapi peluang pasar yag sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strateginya adalah dengan meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan, sehingga dapat merubah peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran 4 : merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Keterangan kombinasi strategi dari Matrik SWOT adalah sebagai berikut:
1) Strategi SO
Yaitu strategi dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
2) Strategi ST
Yaitu strategi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman.
3) Strategi WO
Strategi yang memanfaatkan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4) Strategi WT
Yaitu strategi yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Langkah – Langkah Analisis Data dalam analisis SWOT
Langkah penelitian ini akan menerangkan bagaimana analisis dilakukan, mulai dari data mentah yang ada sampai pada hasil penelitian yang dicapai. Dalam penelitian ini, langkah-langkah analisis data dilakuka sebagai berikut:
a. Melakukan pengklasifikasian data, faktor apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan sebagai faktor internal organisasi, peluang dan ancaman sebagai faktor eksternal organisasi. Pengklasifikasian ini akan menghasilkan tabel informasi SWOT.
b. Melakukan analisis SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan faktor internal organisasi Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weakness).
c. Dari hasil analisis kemudian diinterpretasikan dan dikembangkan menjadi keputusan pemilihan strategi yang memungkinkan untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih biasanya hasil yang paling memungkinkan (paling positif) dengan resiko dan ancaman yang paling kecil.



MANAJEMEN OPERASI
Eksistensi Batik
Batik Indonesia akhirnya secara resmi dimasukkan dalam 76 warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Batik Indonesia dinilai sarat dengan teknik, simbol, dan budaya yang tidak lepas dari kehidupan masyarakat sejak lahir hingga meninggal.
Masuknya batik Indonesia dalam Daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) diumumkan dalam siaran pers di portal UNESCO, pada 30 September 2009. Batik menjadi bagian dari 76 seni dan tradisi dari 27 negara yang diakui UNESCO dalam daftar warisan budaya tak benda melalui keputusan komite 24 negara yang tengah bersidang di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Penjelasan Museum
Museum Batik merupakan museum yang menyimpan koleksi batik yang berasal dari tahun 1880 hingga sekarang. Museum batik ini terletak di Jalan Sutomo No.13A Jogjakarta. Museum ini menyimpan berbagai macam koleksi kain batikdan peralatannya.
Awal mulanya, museum ini didirikan oleh keturunan pengusaha batik tradisional dari keluarga Hadi Nugraha. Keluarganya dalah keluarga pecinta batik. Maka sebagian koleksinya adalah hasil warisan dari leluhurnya yang berprofesi sebagai pengusaha batik.
Museum ini pernah mendapatkan penghargaan dari MURI atas karya Sulaman terbesar, yaitu kain batik berukuran 90 x 400 cm� dan setahun kemudian museum ini dianugerahi piagam penghargaan dari lembaga yang sama sebagai pemrakarsa berdirinya Museum Sulaman pertama di Indonesia.
Koleksi
Koleksi yang ada di Museum Batik berupa Koleksi Etnografi yang terdiri dari : Kain batik, Cap batik, Canthing, lain-lain
Operasional
Museum milik swasta yang dikelola keluarga ini didirikan 12 Mei 1977, sekitar 32 tahun yang lalu dan sekarang menempati areal tanah 600 meter dan bangunan seluas 400 meter. Museum ini buka setiap hari kerja, hari senin sampai dengan hari sabtu pukul 09.00 sampai dengan pukul 13.00 dan pukul 13.00 sampai dengan pukul 15.00. hari minggu dan hari besar tutup.
Setiap harinya, adanya karyawan yang bertugas menjaga , merawat koleksi, dan membersihkan area museum. Museum batik ini juga membuka kursus membatik bagi wisatawan domestik dan mancanegara yang ingin mencoba.
Terkadang museum ini juga memberi pelatihan dalam terhadap calon karyawan yang ingin bekerja di museum batik agar terbentuknya sumber daya manusia yang terampil dan dapat merawat koleksi batik yang tersimpan dengan baik.
Organisasi
Jumlah Pegawai 9 orang
Kurator : 1 orang
Preparator/Tata Pameran : 1 orang
Administrasi : 1 orang
Cleaning Service : 3 orang
Pembatik : 3 orang


MANAJEMEN KEUANGAN
Museum batik adalah museum milik pribadi, yang mana pengelolaan keuangannya juga ditangani secara pribadi maupun keluarga. Pemasukan museum berasal dari penjualan tiket, donasi dari pemerintah, dan dari penyewaan tempat. Pemasukan dari pengunjung tidak mencukupi biaya operasional. Biaya operasional museum batik ini sekitar Rp. 5000.000,00 setiap bulannya. Keluarga Hadi Nugraha yang merupakan pemilik museum batik jogjakarta setiap bulannya rela mengeluarkan biaya operasional dan perawatan museum batik jogjakarta.
Harga Karcis Masuk
a. Dewasa : Rp 15.000,-
b. SLTA : Rp 10.000,-
c. SLTP : Rp 7.500,-
d. SD : Rp 5.000,-
MANAJEMAN PEMASARAN
Pengelola museum memasarkan museum dari mulut ke mulut dan bekerjasama dengan pihak dinas pariwisata untuk mempromosikan museum.
Pengunjung museum
Pengunjung Museum Batik bisa dikelompokkan menjadi tiga criteria, yaitu pengunjung umum, pengunjung pendidikan dan pengunjung penelitian. Ada pengunjung umum yang datang hanya melihat-lihat koleksi batik yang tersimpan di Museum Batik. Pengunjung pendidikan, biasanya adalah pelajar baik dari sekolah dasar maupun menengah yang berkunjung museum juga untuk praktek membatik.
Kini, Museum Batik Yogyakarta itu menjadi aset wisata penting. Seiring dengan pengakuan batik sebagai warisan budaya dunia diharapkan keberadaan museum itu juga
terangkat, dan perhatian semua pihak juga meningkat.
Selain sebagai obyek wisata, Museum Batik terbuka bagi warga masyarakat untuk bisa mengikuti kursus membatik atau menjadi partner penelitian bagi kalangan akademisi.
Fasilitas
Luas Tanah / Luas Bangunan : 600 m2 / 400 m2
- Ruang Pameran Tetap
- Ruang Perpustakaan
- Ruang Laboratorium
- Ruang Penyimpanan Koleksi
- Ruang Bengkel/Preparasi
- Ruang Administrasi
- Audio Visual
- Give Shop
- Ruang proses membatik
- Toilet
Kesimpulan
Museum batik jogjakarta yang terletak di jalan Dr. sutomo no.13 A jogjakarta adalah museum yang menyimpan berbagai koleksi batik yang berasal dari penjuru nusantara terutama jogja – madura. Selain menyimpan batik museum ini juga menyimpan berbagai alat yang digunakan dalam membuat batik. Museum batik merupakan museum yang dikelola oleh swasta yaitu oleh keluarga Hadi Nugraha.
Fungsi museum dapat dilihat dari berbagai aspek, karena museum berfungsi dalam banyak hal seperti edukasi, rekreasi, dan observasi. Perkembangan museum ini cukup bagus karena banyaknya minat pengunjung yang berasal dari wisatawan domestik maupun mancanegara.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa pengunjung museum tertarik karena hal dirasa baru sehingga mereka tertarik untuk mencoba, contohnya seperti belajar membatik yang sudah jarang dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar